Jumat, 29 November 2019

CINTA MAMA, AIR MATA BAGIKU



Matahari kembali tersenyum menghangatkan bumi pagi ini setelah beberapa hari bersembunyi dibalik awan , namun tidak dengan jiwaku yang rapuh saat ini. Matahari  belum mampu menembus relung hatiku yang tenggelam oleh salju kesedihan, dia seakan mengejekku dan mengataiku dengan sinarnya. Tunggu !, kamu ingin mengataiku jugakan tentang salju kesedihanku ?, tolong berhentilah mengataiku!.  Kamu tahu apa tentang cinta ?, kamu tahu apa tentang hidupku ?,  kamu tahu apa tentang keluargaku ?, kamu tahu apa tentang perjuangan?. Sudahlah kamu tidak akan paham, kecuali kamu tahu ceritaku. Cerita keluargaku yang bermula dari kepindahan kami lima belas tahun yang silam, kepindahan itu akan selalu menjadi memori yang tak akan terkikis hingga akhir hidupku, tidak akan terkikis.
“Lilis, cepat bangun. Kita harus kerumah tantemu, kamu akan dijaga kakakmu selama mama pergi,” ujar mama dengan air mata yang terjatuh, aku masih ingat kala itu aku berada di bangku kelas dua SD. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu yang aku tahu adikku yang kedua sakit jantung sejak dia berumur dua minggu di dunia, ayahku bekerja hanya sebagai kuli bangunan itupun ayah sering berjudi dan ibuku bekerja di PT. Garment di Bogor. Sesampainya di rumah tanteku, aku dititipkan kepada kakakku dan mama pergi bersama tante yang tidak kuketahui kemana perginya. “Lilis berdoa yah, karena Tuhan akan mendengar doa anak kecil. Lilis berdoa buat adik Kevin dan juga ayah,” kata-kata itu diucapkan kakakku dan selalu kuingat. Selang beberapa minggu, aku mendengar kabar dari mama bahwa kami akan pindah ke kampung halaman ayahku dengan kondisi mama sedang hamil menggendong adikku Kevin, ayahku yang saat itu terasa aneh bagiku dan adikku yang pertama yaitu, Bagas. Kondisi itu mengajarkanku betapa luar biasanya seorang mama bagiku.
Kamipun tiba di kampung halaman pada Oktober, 2004.  Kala itu aku langsung, didaftarkan mama di salah satu Sekolah Dasar yang ada di Parapat. Semuanya semakin terasa aneh bagiku, saat yang bekerja hanya mamaku dan ayahku yang dulu baik padaku terasa seperti orang aneh, aku belum tahu menahu apa yang terjadi kala itu. Orang-orang mengataiku dan mengejekku di sekolah dengan ejekan bule kesasar karena kulitku putih dan rambutku ikal pirang. Aku merasa sedih tidak langsung diterima teman-teman di sekolah itu, membuatku sangat sedih lagi aku mengetahui bibi yang serumah dengan nenekku, tidak terima juga dengan kedatangan kami di rumah nenek. Dia selalu membuat keributan dengan mamaku, mamaku yang tidak punya uang, yang dipunyainya hanyalah kami  berempat yang masih kecil (adikku yang ketiga telah lahir) dan ayahku yang sakit. Bahkan saudara perempuan ayahkupun tidak menyukai kami.
Kehidupan sangat keras, sakit dan terasa tidak adil, untungnya aku sejak kecil selalu diajarkan mama untuk rajin beribadah sehingga aku selalu mampu bangkit dari setiap kesedihan. Saat aku duduk di bangku kelas lima SD, kala itu aku baru pulang sekolah menemui mama menangis dengan kedua lengannya lebam dan aku yakin ayahkulah yang membuat itu. Ayahku pasti kambuh lagi, jika dia kambuh sasaran utamanya adalah mama. Ayahku adalah pria baik waktu dulu, sekarang juga dia baik jika sedang waras. Bukan berarti mamaku tidak mengobatinya, nenekku juga membantu mama dengan membawa ayah ke tempat pengobatan tradisional, aku tidak setuju dengan pengobatan itu. Aku marah pada mamaku dan berkata, “Mama, seperti tidak punya Tuhan. Untuk apa bawa ayah ke dukun. Mama tidak ada artinya pernah belajar di Pendidikan Guru Agama, mama tahukan sang pemberi kesembuhan sejati adalah Tuhan.”
“ Mama hanya ingin kesembuhan ayahmu, lis. Berhentilah berfikir bahwa mama seperti tidak punya Tuhan. Mama capai, Lis. Mama mau pergi saja, kamu pergi ke rumah nenekmu yah, kamu tinggal disana, pergi sekolah dari sana,” ujar mama sambil menangis memelukku.
“ Mama mau kemana, terus yang jaga kami siapa?.”
“ Mama mau pergi, rajinlah belajar dan berdoa, kak. Jangan berantam dengan Bagas, kalau Ayah kambuh pergi keluar yah.”
Aku merasa mama tidak sayang kami lagi, mama berencana meninggalkan kami berdua (Aku dan Bagas) di rumah nenek. Keesokan harinya mama membangunkanku untuk berangkat sekolah, mama sudah siap dengan tas besarnya. Setelah aku mandi mama mengantar aku dan adikku ke sekolah namun sebelum berangkat mama berhenti di rumah nenek untuk pamit kepada nenekku. Aku mendengar nenek menasehati mama untuk memikirkan kembali supaya tidak pergi, tapi mama tetap berjalan dan membawa tas besarnya keluar dari rumah nenek dan mengantar kami sekolah. Aku masih kecil untuk mengingat semuanya, yang aku tahu mama berhasil menghapuskan pernyataanku padanya bahwa Mama tidak sayang kami, dia tidak jadi pergi dan malam harinya kembali pulang dia menjelaskan bahwa bus tidak ada yang berhenti untuknya, mungkin Tuhan mendengar doaku. Penderitaanku dan mama tidak berhenti secepat membalikkan telapak tangan, banyak air mata yang mama jatuhkan ke bumi membuatku merasa hancur. Nasi dan garam saja pernah kucicipi karena keadaan mama yang tak memiliki apapun. Mama bertani, dibantu ayah juga jika ayah sehat namun ayahku kebanyakan kambuh dan marahnya pada mama. Ongkosku untuk pergi sekolah di SMP, tidak akan ada jika mama tidak berjalan kaki menelusuri pantai untuk berjualan kacang rebus di embernya. Aku juga sering diejek senior di kampungku dengan kalimat,” dasar anak orang gila, bapakmu gila hahahaha.”
Aku menangis sepanjang jalan pulang ke rumah, sesampai di rumah aku cerita kepada mamaku. Mamapun menasehatiku, semuanya cukup dibawa ke dalam doa dan jangan bersedih. Tolong beritahuku, mama siapa seperti mamaku. Cintanya selalu mampu membuat air mataku bersatu dengan bumi. Saat aku SMP kelas dua, pemilik rumah menyuruh kami pindah itu semua karena ulah ayahku yang saat itu sedang kambuh ketika sang pemilik rumah berkunjung. Kamipun pindah dan membuat gubuk dari bambu dengan lantai tanah, mungkin jika kalian lihat rumah itu sekarang kalian akan berfikir itu kandang ayam. Akupun pergi sekolah harus melewati lumpur sawah dan terkadang aku melepas sepatu agar sepatuku tidak kotor sampai di kelas. Pulang sekolah membantu mamaku berladang dan malam hari belajar menggunakan lampu sumbu. Tunggu, dari semua kesengsaraan dan ketidakmampuan keluargaku. Aku bukan orang yang tertinggal dalam pelajaran. Aku bahkan sejak pindah ke kampung ini selalu mendapatkan beasiswa karena peringkatku di kelas, bukan hanya peringkat kelas aku juga mendapat peringkat umum di Sekolah Menengah Atas.
Pernah sekali ayah marah padaku, aku dengan segala amarahku yang terbenam padanya, aku berteriak,” dasar ayah gak tahu diri, mamaku sakit dan tersiksa karenamu, karena keluargamu. Pergi kau dari hidupku, kau hancurkan kebahagiaanku, kau jahat.” Bukan membelaku, mamaku mendekatiku malah mencubit dan menamparku. Sakit, sangat sakit cubitan itu namun yang lebih menyakitkan dan kembali membuatku meneteskan air mata saat mama menasehatiku, bahwa ayahku adalah orang baik sebelum dia sakit. Ma, Cintamu kembali lagi membuat air mataku terjatuh, itu yang terbesit di hatiku. Dari segara kesengsaraan itu, bisa saja mamaku mengingkari janji cintanya yang mereka ucap di altar dengan ayahku, namun mama memilih berkorban untuk setiap cinta itu. Ayahku tidak lagi menendang mamaku, memukul dan meninjunya mungkin karena kami telah dewasa. Tapi setiap ayahku kambuh, selalu mengatai, mengutuki mamaku, berbicara sesukanya dan tidak mau bekerja.
Salju kesedihan, saat ini membuatku tertampar lagi tentang arti cinta seorang mama yang selalu ada buat anaknya, tentang hebatnya seorang mama yang selalu tersenyum memberikan arti cinta, disetiap langkahku ada cinta mama yang membangkitkanku, disetiap air mataku ada cinta mama yang membuatku semakin tersedu-sedu dan membuatku berjuang lagi. Hingga tiba hari ini, tali togaku dipindahkan, aku menangis bersyukur, semua hanya karena anugerah Tuhan dan cinta yang tak pernah pudar dari seorang malaikat tak bersayapku. Mama selalu menyupportku untuk setiap keadaanku, mama tidak pernah sekalipun merendahkan ayahku, sedangkan aku? Aku merendahkannya dengan caraku. Mama berkata sambil tersenyum “tidak ada mantan ayah, kak, yang ada mantan suami. Peluklah ayahmu, ucaplah terimakasih padanya. Berkat dia jugalah kamu sampai pada saat ini, kak. Mama tak punya kekuatan lho bekerja sendiri.” Bayangkan mama siapa yang berjuang dan sekuat mamaku ?. Cintanya menjadi tulang punggung keluarga kami, bersyukur dalam kesesakan hatinya mengajarkanku makna perjuangan, air matanya mengajariku arti kekuatan dan cinta sesungguhnya serta setiap ucapannya menghilangkan pikiran negatifku. Dulu saat berita kelulusan ujian untuk perguruan tinggi negeri, dari kampungku hanya akulah yang lulus, ada seseorang yang anaknya tidak lulus menyebar gosip pada seisi kampung halamanku. Dia mengatakan, anak orang gila itu mau kuliah?, tidak tahu diri dia. Rumahnya di hutan sana saja seperti kandang ayam.
Mama mengajarkanku untuk tidak membencinya dan tetap berdoa untuk setiap masalah. Setahun duduk di bangku kuliah  tidak membuat kami semakin terpuruk, namun mamaku bisa membangun rumah bahkan lebih besar dari rumah orang yang mengejeki keluargaku. Saat kuliah juga aku seorang mahasiswi penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik dan lulus sebagai lulusan terbaik. Ucapan orang yang menghina keluargaku dapat kubalas dengan bantuan Tuhan yang merancangkan kehidupanku tanpa membencinya.  Cintaku, hidupku, keluargaku dan perjuanganku berlandaskan Cinta mamaku yang memotivasiku dan menyupportku lewat doanya.
 Perpisahan bukanlah jalan yang tepat untuk menghadapi suatu masalah, tapi dengan menghadapinya dengan kekuatan dari Tuhan, cinta dan selalu bersyukur maka akar masalah dapat dimusnahkan. Jika kita mengandalkan logika kita, maka kita tidak akan mampu bertemu dengan solusi dan tidak mampu mengarungi bahtera masalah, kita tidak akan sampai pada tepi yang dinamakan kebahagiaan. Kerjakan yang didoakan dan doakan yang dikerjakan. Jika mamaku tidak memiliki Cinta dari Tuhan, maka ayahku mungkin saja telah meninggal atau berjalan-jalan layaknya orang gila pada umumnya. Jika mamaku tidak bersyukur akan cinta dari Tuhan, mungkin mamaku juga akan gila. Aku bersyukur lahir dari rahim seorang penjual kacang di pinggiran pantai dengan embernya, yang memiliki dan merawat cinta dari Tuhan. Ma, Cintamu selalu mampu membuatku menitikkan air mata. Terimakasih, Mama.

Kamis, 11 Juli 2019

TITIK KAMU CINTA


TITIK …. 
Dia bukan suatu subjek, namun mampu mengisi relung hati yang kalbu
Dia hanya simbol berakhirnya suatu kalimat, namun berarti bagiku,
Dia berarti untuk mengakhiri perjalanan ini
 KAMU….
KAMU suatu subjek yang kuharap dapat berlabuh
KAMU suatu tempat yang pernah kutaruh segudang harapan
KAMU suatu mimpi yang pernah kudoakan disaat kesesakanku
Kini tajamnya KAMU melebihi pisau yang baru diasah
Melukai hati hingga tak mampu berdarah lagi.
KAMU menciptakan cinta yang seolaholah kamu ada di dalamnya, tapi sayang itu bukan kamu
Dan KAMU pergi tanpa pamit dengan ilusi yang menimbulkan pilu
CINTA…
Adalah suatu rasa yang KAMU timbulkan sebelum TITIK menghampiriku
CINTA adalah bingkai yang KAMU gunakan untuk menyelimuti pengkhianatan ini
Lucunya, kemarin baru saja kamu menciptakannya namun sekarang kamu menghempaskannya di lautan api yang enggan untuk berkobar
Hingga aku menyadari pengkhianatan yang telah KAMU spekulasikan berakhir tragis menimbulkan luka
Kini CINTA hanya milik api yang meninggalkan arang dan belum menjadi debu.
TITIK, KAMU dan CINTA…
Aku harap ini hanyalah pantun jenaka yang di dalamnya kita dapat bertemu kembali dilain waktu untuk menyelesaikan  keresahan ini

Rabu, 14 Oktober 2015

BERSYUKURLAH DALAM KESESAKAN



Kadang kita berpikir bahwa hidup ini penuh kegilaan, kegilaan yang tak hentinya datang kedalam hdup kita,kenyataan yang selalu membuat kita mengeluh...Ada seseorang yang baru baeranjak dari tempat tidurnya, dia ingin berangkat kekampus. Setelah melihat sekelilingnya yang penuh asap, yang membuat pemandangan serta bangunan yang dihadapannya tidak kelihatan. Dia mengatakan bahwa ini Gila, padahal sudah kebiasaan dikota pekanbaru asap. Jadi apakah kita harus mengatakan bahwa ini gila? Tidak saudara, mengucap syukurlah walau asap yang kita temui dipagi hari, mengucap syukurlah walau kenyataan yang kita dapat membuat orang disekitar kita seperti asap, atau ikan selai.mengapa  harus mengucap syukur? Jawabannya simple, karena Tuhan menginginkan orang yang mengucap syukur .itu dituangkan juga lewat mazmur daud yang dimana isi dari mazmur daud menghimbau kita mengucap syukur. Seperti tertulis di mazmur 105;106;107;111;112;113. Dan banyak lagi nats yang menyuruh kita mengucap syukur, dan yang paling sering kita dengar sampai menjadi syair lagu adalah. “BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN SEBAB DIA BAIK, BAHWASANYA UNTUK SELAMANYA KASIH SETIANYA.
Mengapa harus mengucap syukur? Pertanyaan ini selalu saja menjadi pertanyaan yang sering terlontar dari hati kita, jawabannya karena Allah kita baik. Dan tetaplah bersyukur walau saat ini asap kabut menimpa saudara, walau saat ini banyak penyakit , walau saat ini menyebabkan anda tidak dapat bertemu dengan kekasih, walau saat ini dosen atau guru yang anda senangi tak bisa berjumpa dengan anda. Atau walau saat ini wisuda seperti di UNRI ditunda. Diatas banyak ucapan walau, walau itu menandakan  kita mampu menghadapinya, walau badai kabut menghadang tetaplah bersyukur. Karena orang yang dengan tulus mengucap syukur kepada Tuhan Yesus hidupnya penuh sukacita.
                Kadang orang bertanya juga, kenapa harus mengucap syukur disaat  penyakit menghinggapiku, disaat wisuda gagal dilaksanakan pada tanggal ini? Jawaban  yang mudah juga terlontar, karena Tuhan punya rencana kepada pribadi kita, kita harus bersyukur karena masih penyakit yang menghinggapi, gimana diluar sana dihinggapi kematian bertubi-tubi dalam keluarga itu.? Nah itu juga menjadi pertanyaan, mungkin  jawaban yang ini terlontar, bagi orang yang meninggal itu mungkin telah lelah menjadi ikan selai yang setiap hari diasapi, jadi Tuhan memberi dia pilihan kematian. Bukan itu jawabannya, jawabannya karena Tuhan masih sangat setia pada kita. Dia masih mau menarik beban seseorang itu lewat kematian. Kenapa harus kematian? Seperti ada tertulis dalam 2 korintus 4:18
“sebab kami tidak memperhatikan yang  kelihatan , melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara. Sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
Bukan berarti saudaraku segala macam yang tak kelihatan itu kekal, tak mungkin iblis yang tak kelihatan kekal., mungkin juga jika anda yang memeliharanya selalu. Namun  Yang kekal itu ketika seseorang meninggal didalam roh kudus yang dimana perbuatan selama hidupnya bertanggungjawab terhadap masuknya ia kedalam sorga. Intinya didalam hal apapun kita berada selalulah mengucap syukur. Ucapan syukur yang sejati sangat menguatkan hati yang rapuh dan dapat menghilangkan masalah yang terjadi, seperti kegilaannya kabut ini. Mengucap syukur mampu menguatkan jiwa yang terbebani jadi tidak ada lagi kata dalam hidup kita,”AKU TERSENYUM KARENA AKU TAK MAMPU MEMPERLIHATKAN AIR MATA HATIKU,” tapi kita harus mengatakan bahwa, HATI DAN MULUTKU MENUNJUKKAN SENYUMAN KARENA RASA SYUKURKU KEPADA KEBAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS SUNGGUH BESAR. #AMIN GBU J

Sabtu, 03 Oktober 2015

CINTA MUSIM KABUT

HIIII aku bawaiiinn cerpen, inilah kejenuhan saat tak kuliah. karena asap diriau...
#PERASAANADAYANGBACABLOGGERLOE
HAHAHA biarinnn
daripada banyak bacot. niehh aye posting
chek this out





Cinta Musim Kabut
How great its our God,,,,,,,,,,,
Itulah bunyi dari alarm yang kusetting.
“heiii adik-adikku cepat bangun ini waktunya untuk bangun, bukan untuk tidur lagi,”ujar kakak seniorku dari depan pintu kamar kami.
“ini hari minggu lho kak, kami juga capai banget,masih ngantuk lho kak,”ucapku dari dalam kamar belum beranjak dari springbedku yang ukuran mini.
“kalian gak gereja ceritanya nih, disini itu kegereja susah, ada bus itu kalau pergi pagi pukul 07.30,” kakak senior itu memberi penjelasan ,masih tetap ditempat yang sama.
Awalnya aku  malas tapi akhirnya aku membangunkan temanku, dan memberi penjelasan yang sama,kamipu buru-buru karena waktu yang tersisahpun sedikit lagi.
“apalah kakak nih maskaranya belepotan ,” ujarku pada kak anita, kakak yang selalu super duper jika sedang memakai make up.
“hah,OMG mascara apa ini, kok bisa seperti ini. Ahhhhh gimana ini, padahal waktu udah mepet lagi,” kakak itu berteriak menuju toilet kamarnya.
Semua selesai dan beres, kamipun beranjak keluar berjalan dimana tempat bus untuk kegereja.
Semua tertawa saat sang pendeta berkhotbah bahwa manusia dipekanbaru ini tidak ada bedanya lagi dengan ikan selai, semuanya diasapin. Ia memang, aku juga merasa asap dipekanbaru terlalu memperhatinkan. Kalian tahu kenapa? Karena aku baru pertama kalinya melihat kabut separah ini. Perkenalkan namaku Elisa chen, aku bukan asli penduduk pekanbaru, tapi aku asli Medan , aku dipekanbaru karena aku masuk di UR.
Seumurumur aku baru kali Ini menghirup udara yang dikeluti kabut,parah? Ia memang parah.
“setiap tahun kok dik, ini belum seberapa dengan  tahun  lalu. Tahun  lalu itu asapnya sampai menggeluti atmosphere sehingga atmospir disini  itu kuning, dan jarak pandang sangat kecil,”jelas kak Ida menjawab pertanyaanku. Aku hanya termangumangu. Akupun pusing kalau asap terus, kampus libur! Dan aku nih pasti gak bisa pulang kampung. Tahun baruan dengan mama papa tahun ini pasti tidak bisa, karena akan mengejar sks yang tertinggal. Hahhh asap ini sungguh keterlaluan. Aku malas, aku mau pulang maeee. Aku terus beradu ngotakatik otakku dan bicara sendiri dalam hatiku. Hingga akhirnya aku lelah berpikir, aku beranggapan biarlah Tuhan yang mengatur semuanya.
            Malam ini kami mendapat asumsi martabak, dari orang yang mengenal temanku, aku tidak tahu  mereka pacaran atau enggak yang  penting makan. Tapi aku berpikir sejenak, aku gak kalah cantik kok dari dia, tapi dia laku aku enggak! Ada apa ini, bukannya aku pemilih, tapi mungkin Tuhan dengar doaku yang dimana aku berjanji ingin menjomblo sampai umur 21 tahun. Itu gila bukan,,,? Mungkin orang lain beranggapan seperti itu, tapi aku beranggapan inilah duniaku, tak ada yang dapat mengubahnya. Aku berjanji karena apa? Karena orang yang aku suka selalu saja bertepuk sebelah tangan, sakitkan? Kalian gakkan tahu perasaanku tapi kalau kalian alami kemungkinan besar kita berprinsip sama.
Hari ini kami mengadakan PENGENALAN TERHADAP KAMPUS, kalian tahu kami yang tidak pakai hijab disuruh dandan rambut kepang dua.PARAH!.
Aku berjalan menuju auditorium , aku melihat senior, dia itu wow my tipical boy. Lagi dan lagi aku malas berpacu dengan pikiranku yang berkaitan dengan cinta, aku selalu kesambet cinta dipandangan pertama dan selalu berakhir tragis,aku trauma dengan seniorku sewaktu SMA ,aku  3 tahun menunggu dia. Sampai-sampai orang seperti aku yang tidak pernah mau memberitahu siapa saja yang aku sukai kepada mama, untuk orang ini berbeda. Aku beranggapan dia orang yang wajib diperjuangkan dan ditunggu. Hingga suatu hari aku menonton tayangan yang dimana sedang trend yaitu GOLDEN WAYS, aku mendengar paparan dari pak Teguh, dia mengatakan bahwa jika kita mencintai seseorang segera ungkapkan walaupun kamu wanita, daripada terlambat. Dan akhirnya aku ngeinbox abang kelas itu, lagi dan lagi aku kecewa. Tapi aku udah merasa lega, karena isi hati yang terpendam telah tertuang,. Abang itu mengatakan aku pasti dapat yang terbaik dari dia. Setelah itulah aku janji akan pacaran diumur 21tahun, kalau ada yang mau.
            “hai, kamu maba?,”ujar sesorang lelaki padaku
“ia, ada apa yah?,”tanyaku penuh rasa kepo.
“enggak, aku cuman nyuruh kamu tolong antar ini sama dia.”
Aku heran dengan sikap pria aneh  ini, baru  ketemu  udah  langsung nyuruh. “siapa lo sampai gue harus nurutin maunya loe?, enak aja asal nyuruh orang,” paparku dengan perasaan kesal,perasaan kesalku tertutupi saat dia menunjukan kartu tanda bahwa dia panitia ospek. Yang artinya dia SENIOR!
“wow, junior kerenyah, berani nih ceritanya sama senior, mau aku aduin kedekan, biar maba seperti dirimu diberi pelajaran attitude,” ujar dia sambil tepuk tangan dan menepuk pundakku. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku. “mampus aku ma, diapainlah aku nih,”cicitku dalam hati. Tapi aku tidak menunjukkan  didepannya bahwa aku takut.
“wahh, kakak nih. Kakak belagu banget sih! Kakak mikir dong, itukan refleks seseorang, baru kenal udah main nyuruh aja. Keenakan loe jadi senior,”kataku menutupi rasa takutku. Diapun langsung pergi ninggalin aku, aku bersyukur senior itu langsung pergi.
Ternyata tidak sampai disitu saja, senior belagu itu bilang sama teman-temannya kalau aku junior yang kurang sopan santun. Dan ini sungguh memalukan dia memanggilku kedepan dan semua mata melihatku dengan tatapan  nanonano. “OMG, apaan ini. Baru disini udah dapat perlakuan mengesalkan ,”celotehku dalam hati tak henti-hentinya rasa takutku menggelegutiku.
“WHAT ARE YOU THINK THIS IS YOUR UNIVERSITY?,” bentak seseorang padaku,aku hanya bisa tunduk dan diam saja.
“heh junior tengil, jawab dong! Tadi berani ngejek ,sekarang,”celoteh senior yang suaranya sangat kuingat, dia senior yang seenak jidatnya nyuruh aku. Akupun berusaha mengangkat daguku dan berkata,”maaf  para senior, sebelumnya saya mau nanyak. Kenapa saya dipanggil disini? Saya salah apa?!.”
“what? Masih berani nih anak nanyak salahnya . kamu tuh punya kesalahan yang besar,”jelas senior yang tadi berargument denganku.
“dimana dan mana buktinya?,”tanyaku tak mau kalah
“wah nih bocah masih mau nanyak apa salahnya dan bukti. Ini buktinya, kamu anak baru udah kurang sopan,”dia balik nyolot.
“udah akh bosan berargument sama kakak senior yang ngomongnya kayak perempuan,bye,”jelasku pada mereka dan pergi meninggalkan mereka.
Kadang janji akan terlupakan disaat dua bulatan hitam ini melihat semua gerakan yang menimbulkan kebaikan dan perubahan yang dilakukan sesorang, saat semuanya ingin dilakukan dan diingkari, namun yang didapati lagi ,dan lagi kekecewaan yang teramat dalam. Dia yang beberapa minggu ini mengisi relung hatiku, ternyata memberi kenyataan palsu buat diriku. Dia berubah karena orang yang dia cinta, bukan semata karena memang dia member perhatian lebih padaku. Saat ini hatiku terpapar nyata seperti kabut asap yang menyelimuti pekanbaru. Kampus ini sangat membuatku sesak, sesak napas dan sesak hati… melihat senior yang  dua minggu yang lalu beradu argument denganku dan yang hasilnya kami baikan dengan alasan yang tak logis, dia mengatakan suka padaku pada pandangan pertama. Aku take care dengan ucapannya, dia berubah dengan segala keburukan yang diperlakukan padaku, ternyata itu semua hanya muslihat agar dia menang taruhan bila bisa mempermainkanku. Dan taruhannya ternyata mantan jonathan yang direbut temannya itu.
#flashback on
“jo loe kan udah luluhlantakkan hati siElia, gue akuin lho hebat, sekarang ini taruhan gua,”ujar Fery sambil memberikan tangan cindy agar digandeng jonathan. Yah Jonathan wijaya, itulah nama senior belagu yang ngaku suka sama aku pada pandangan pertama.
“oke brow, sekarang cindy milik gue khan?,”ujar sitengil jonathan pada Fery . saat itu akupun langsung berlari meninggalkan kantin, aku tidak merasa memprihatinkan. Tapi orang yang melihat diriku merasa prihatin salah satunya temanku yang jelasnya tahu seluk beluk yang membuatku seperti ini.
#flashbackoff
“apakah aku separah ini, apakah aku serapuh ini? Apakah hatiku sehancur kertas yang aku sobek-sobek ini?, I think,,,, all about my love has the true,”rengekku dalam hatiku dan aku selalu berusaha tegar.
Apakah ada untukku cinta yang sejati? Apakah akan ada orang yang benar-benar memikirkanku? Apakah harus terus begini? Sampai kapankah aku seperti ini?
            Seandainya , seandainya dan seandainya kabut ini tahu keluhanku, dan tahu deritaku, dia tak akan lagi datang kealam hidupku. Bukan hanya kondisinya yang memboringkan manusianya juga memboringkan. I just want to make a change of my life.. semuanya penuh kabut asap,kabut dan kabut. Walaupun kabut! Hatiku masih lebih kabut,udahlah hatiku kabut palingan hanya sebentar. Palingan 3 tahun sampai janjiku terlunasi.
            Pagi hari minggu ini ,sangatlah kabut, padahal hari ini waktunya olimpiade, aku bertemu dengan seorang anak fisika, dia laki-laki yang aneh, tapi tunggu sebelumnya lakilaki ini sepertinya sering aku lihat. Tapi , dimana??? Oh yah dia anak fisika yang ngiringin gitar waktu kami ibadah, yah.yah aku ingat itu,tapi membosankan dia sok sekali masker penutup hidungnya selalu saja menutupi wajahnya. Akhh tapi peduli amat sama dia, toh bukan siapa-siapaku. Aku beranjak dari lantai tiga auditorium setelah ujian kami lalui menuju lantai awal. Soalnya itu lho… katanya mirip UN tapi…. Akh udahlah,aku berharap penuh saja sama Tuhan. Aku sangat sangat berharap dihari minggu ini ada yang temenin aku untuk kegereja setelah olimpiade ini selesai, aku juga sangat berharap agar olimpiade dapat ini dapat 10 besar.
Setelah hasilnya keluar, semuanya sama. Sama-sama mengecewakan, sama seperti kabut asap yang selalu mendatangkan penyakit, sama-sama menjijikan. Aku tak dapat 10 besar, tapi aku bersyukur kok itu semua pemberian Tuhan jadi harus disyukurin. Akhirnya akupun tahu nama pria itu, namanya SEBASTIAN dia tuh cowok cool pintar lagi, kalian tahu dia dapat ranking 9, aku kok jadi aneh gini yah. Padahal awalnya pengen minta tolong ama dia, biar dia sama aku sama-sama kegereja sore, setelah tahu dia pintar. Akunya minder L , gimana gak minder, dia udah pintar, cool. Mana maulah anterin aku kegereja. Setelah pulang dari kampus, aku sempat berdoa kalau ada kakak senior yang mau kegereja sore ini, semoga digereja aku lihat Sebastian. Ternyata doaku dikabulin Tuhan, ada kakak senior yang kosong boncengan, jadi aku ikut dia. Disaat sebelum masuk , atau lonceng gereja bordering, aku sempat melihat keluar, ternyata sicowok pemakai masker anti kabut itu lewat dari samping aku. Aku berpikir ,apakah Tuhan mendengar doaku untuk yang ini juga.? Kalau iya! Berarti Tuhan beri lampu hijau padaku untuk bisa dekat dengan Sebastian , hooophh tapi hatiku tersayat lagi, setelah mengingat  dia cowok dimusim kabut asap yang semuanya sama egoisnya seperti jonathan juga… aku kenal dia sebelum ini juga, aku baru ingat juga, ternyata Sebastian itu temannya Irvan teman sekelas agamaku. Iaaahh aku ingat, setelah itu aku langsung cari Irvan, yang ternyata sedang bicara dengan Sebastian , ini kesempatan emas pikirku. “hei irvan, nanti kita masuk agama yah,”ujarku basa-basi.
“eh elia, ia elia nanti masuk,”jawab irvan padaku.
“yaudah, oyah kamu kemarinkan yang ranking 9 Olimpiade itu. Congrats !,”ujarku pada Sebastian yang ternyata dia membuka masker kabutnya. Dan tersenyum sambil berkata,” iaah, makasih. Kamu walau aku makai masker masih tetap kenal yah.”
Aku menjawab hanya dengan senyuman, “oyah kenalin aku elia chen, kamu?, maaf aku lupa namanya!,”ujarku sambil berbasabasi. Tapi walau berbasabasi seperti kebanyakan cewek lain aku itu nuci tangan aku yang udah salaman sama dia kok, aku gak nyimpan, yaelah gayanya.!
            Saat ini kabut selalu saja menjadi teman dekat kami, walaupun kami menghindari simusim kabut selalu datang. Aku tidak tahu kapan ceritanya pemerintah turun tangan untuk melihat kondisi yang sangat memprihatinkan ini, mungkin musim kabut di pekanbaru ini, atau yang jelasnya kabut yang menyelimuti universitas Riau ini awal dari pertanda bahwa aku selalu sengsara dan selalu mendapat pengkabutan dimata tubuh dan dimata hati, kenapa dengan mata hati, karena aku masih kesal dengan sikap sijonathan yang membuat suasana semakin kabut, walau saat ini aku dekat dengan Sebastian sipria masker, tapi aku tetap acuh tak acuh menghadapinya. Bukan berarti karena dia tak baik tapi karena aku memang sedang mengalami kabutnya hati dan kehancuran perasaan untuk kesekiankalinya. Enough for me, I wont make my heart be full hurt, aku cukup merasa kekabutan. Dan aku akan menunggu orang yang pantas untuk ditunggu, bukan mereka yang berasal dari alam yang sama yaitu alam yang penuh kabut. Tapi semakin aku menjauhi Sebastian aku semakin merasa sangat bersalah, dia sangat baik. Tapi itu, aku tak mau dimusim kabut ini untuk kesekiankalinya aku mengalami kehancuran. Aku takut bastian hanya mempermainkan aku wanita bodoh ini. Tapi ! akh sudahlah,”mengapa waktu tak pernah berpihak padaku, mungkin kau bukanlah jodohku, bukan takdirku. Aku merindukanmu, setengah mati merindu, tiada henti merindukanmu…,”laguku terhenti saat Irvan menegorku dan berkata,”cieee yang lagunya buat Bastian critanya.”
“apaan sih, bukanlah, just for sing a song by Judika, why?,”aku berusaha menutupi segala kalang kabutku. Ia memang lagu itu untuk bastian, tapi aku tak mampu mengajak dia untuk lebih dalam mengenal isi hatiku. Aku hanya tetap menunggu, dan akhirnya aku juga memutuskan untuk menunggu lagi. Tapi untuk yang ini berbeda aku curhat hanya pada my diary, not someone.
            Sesabar apapun seseorang, pasti dia pernah mengalami kejenuhan untuk menunggu, kalian tahu, aku juga tidak tahu. Ternyata bastian menyukai seseorang, seseorang yang kata dia kepribadiannya seperti es yang takkan mencair karena keadaan dimana dia dalam kulkas.
“cie bahasanya bas, puitis bangat,masih bisa ternyata dikabut ini bicara puitis.! Siapa sih tuh cewek. Sayang bangetyah kamunya sama dia?,”ujarku yang mengucapkan itupun dengan hati yang sangat terpaksa dan itu juga awal kami bertemu dibulan ini. Semua keterbatasan bertemu, karena jurusan kami berbeda, so pasti waktu ngampus juga beda.
“kamu,”jawab dia kepadaku. Akupun sangat heran, maksudnya apa. “maksud kamu apa bas,?,”tanyaku dengan penuh rasa ingin tahu.
“maksud aku yah KAMU!, kamu bodoh atau gak peka sih elia, kamu itu seperti ES yang susah dicairkan karena kamu selalu dalam kulkas,”tutur bastian yang membuat aku semakin tak mengerti.
“ngomongnya jangan berbelit dong bas, aku nih gak tahu lho, kenapa aku seperti es jelas-jelas aku seperi kabut asap karena kondisi ini. Dan maksudnya peka apaan?,”tanyaku sambil bercanda namun aku semakin penasaran.
Dia hanya menghela nafas beratnya dan bicara,”huffft, kamu itu udah diberi kode gini gak tahu juga, kamu gak peka elia. Kamu gak peka perasaan aku. Kamu malah menjadi bodoh dan menganggap semua pria sama . sama-sama menyakitimu, tapi itu gak berlaku untuk aku. Dan satu lagi kamu menganggap musim kabut ini selalu menyialkan seperti saat sijonathan wijaya itu hanya mempermainkanmu, tapi tidak buat aku. MUSIM KABUT ini membuat aku merasa kamu gadis yang pantas aku CINTAI,aku tunggu, aku kenalkan pada dunia,tetaplah menjadi bintang dihatiku,”ucap bastian yang membuatku speechless, aku gak bisa berkata apa-apa. Aku merasa darahku dipompa jantung beribu kali lebih cepat dari sebelumnya dan oksigen yang disekelilingku habis sekejap, aku hanya diam membisu. Dan akhirnya dia membuka pembicaraan lagi,”kamu tahu gak elia, aku orang yang sangat bodoh yang menganggap Musim kabut nih, adalah musim yang indah. Karena apa? Karena semua tahu. Kabut membuat banyak penyakit. Tapi yang aku tahu, dan aku yakin bisa membuat kabut itu indah adalah disaat kamu harus mendepankan hatimu yang merasa nyaman saat ini untuk orang yang kamu sayang. Dan lupakan janji itu.”
“hah bastian maksud kamu apa,?,”tanyaku yang semakin membuat adrenalinku bersemangat untuk mengetahui.
“yah maksud aku itu, janji kamu sama Tuhan itu, tapi gak bisa dibilang janji, orang Tuhan yang udah nunjukin aku kekamu, dan kamu ke aku. Kamu, aku ada dalam musim yang sama, dan jangan membuat musim ini menjadi musim yang berkabut selalu, tapi disaat kabut itu hadir. Kita pasti bisa mengalahkan, kamu setuju dengan KITA satu?,”ujar bastian yang semakin membuat aku sesak. Bukan hanya karena asap kabut, tapi karena jantungku yang selalu memompa dengan cepat setelah mendengar ucapan bastian..
“maksudnya apa sih?,”
“stop ask me about the meaning, and the meaning and the meaning. I cant hear. I think you know , what am I want to you,” ucap dia padaku sambil memperjelas segala maksudnya.
“OK . I know, tapi aku rasa untuk fall in love dalam musim kabut ini di close dulu. Aku mau bantu pengurangan kabut diriau bersama tim dari kampus, begitu juga dengan pengurangan kabut dihatiku,”paparku dengan jelas dan mungkin dia tak berceloteh lagi. Tapi pemikiranku salah, malah dia memanggil irvan yang kebetulan ada disitu dan disaat itu juga bastian berbicara dengan suara tegas. “yaudah Elia Chen, kan mudah lupakan semua kekabutan ini dan mulai denganku membasmi kekabutan diriau bersama tim kampus, karena aku juga ikut. Akukan peduli , dan nasionalismekupunkan tinggi. Dan tentang kekabutan dihati kamu. Walau kabut asap diRIAU ini udah habis tapi kamu gak nerima cintaku, aku berani taruhan kamu tetap memiliki hati kabut,”papar bastian panjang lebar dan akhirnya menarik perhatian Irvan untuk bicara,”hah babas, ceritanya kamu nembak teman aku nih.”
“yoii bro, tapi dia susah banget nerima.”
“kalau dirimu kemarin cerita yang kamu sukai itu Elia aku pasti bakal bantu man, ini kemarin malah make inisial lagi manalah pikiranku nih sampai ke EC yang kamu maksud Elia Chen. Udah gak usah khawatir, elia juga suka sama kamu kok. Kemarin juga dia nyanyi penuh penghayatan buat kamu lho bas,”celoteh irvan panjang lebar dan sambil memainkan alisnya kepadaku.” Maaf bas, irvan nih mah bohong, buktinya mana van?,”ujarku sambil menutupi rasa degdeganku.
“semuanya ada disini,”itulah nyanyian irvan dan sambil menunjukan buku diaryku.
“cepat ngaku, setelah itu aku pulangin diary ini,”ancam irvan
Aku masih tetap diam, dan pada akhirnya irvan membaca diaryku yang berisi,”sejak saat pertama jantung berdebardebar melihat senyumannya, inikah pertanda? Namun ternyata salah harapankupun sirna mengingat asap kabut yang menyesakkan hati dan dadaku (SEBASTIAN).” AKU seperti pernah menulis katakata itu, dan aku tersadar dan menyuruh Irvan berhenti membaca namun bacaanya telah sampai dan telah tertuju pada orangnya. Wajahkupun memanas, Bastian hanya tersenyum saja melihat tingkahku,. “Elia chen would you be my girl?,”tutur bastian dengan penuh harap kepadaku.
Aku berpikir semua yang diucapkan dia, iah juga kabut Riau akan hilang melalui bantuan tim kami walau sedikit. Tapi kalau hatiku pasti tetap kabut jika bukan aku yang menyirami kabut itu dengan sesuatu yang mematikan api hatiku, kabut hatiku akan tetap saja didasari rasa trauma. “udah trima aja, atau nanti semua isi diary ini aku paparin pakai toa dimasjid sono,”ucap irvan dan lagi dengan nada ancaman.
“give me a time. Please wait me,”jelasku dengan mantap. Diapun menunggu jawabanku, akupun merasa kasian melihat dia , aku seperti orang jahat yang menggantungkan dia.
“aku sayang kamu kok bastian,”ucapku ditelinga bastian sambil berjinjit menyamai tinggi kami. AKHIRNYA ucapan itu terlontar dengan mulusnya dari bibirku setelah aku mempertimbangkan semuanya.
“apa , aku gak dengar,”canda bastian padaku yang sebenarnya dia mendengar ucapanku, tapi dia ingin aku memperkuat.
“aku marah nih, perlu aku pakai toa masjid bas. Cinta itu gak perlu dipublikin kok …..sayang,”ucapku pas didepan bastian,tapi aku nunduk mengucapkannya.
“hmmm, ia-ia, tapi ngomongnya jangan liat kebawah dong elia, akukan didepan kamu sayang,”ucapnya yang mampu membuat darahkuberdesir lebih cepat. “etcieeehh aku dapat rekaman drama cinta oiii,”teriak irvan yang ternyata merekam kami.
“ia ia gak usah segitunya, traktirannya nanti jalan kok,” ujar my star Bastian yang jelas menjadi kekasihku saat ini pada siIrvan.
“sebelum aku madamin api bersama sang pujaan hati aku, sebelum aku mengkobarkan rasa nasionalismeku , aku lebih baik madamin api hatinya dulu biar gak kabut mulu dan beranggapan kalau dirinya gak special dimusim kabut ini,”jelas Sebastian dan yang ternyata langsung…. Upssssss.
“BASTIIIIIIAAAAANNNNN,THIS IS MY FIRST K…..”
Pipiku direnggut dia, ini sungguh memprihatinkan!!!
            AKHIRNYA …. Aku menemukan the true love, janjiku ternyata kuingkari, tapi aku yakin musim kabut tak semuanya perlu jadi pengkabutan, dan aku yakin SEBASTIAN pemberian Tuhan. Aku juga berharap semoga rasa nasionalisme setiap individu semakin tinggi. Supaya kabut asap tak lagi menyamakan manusia dengan ikan selai. Dan aku berharap hubungan ini menjadi hubungan yang menyandang true love. Saat ini kami telah selesai membantu pemadaman api dengan pemerintah agar MUSIM kabut segera selesai. “Semuanya berjalan lancar”,teriakku diboncengan motor Bastian setelah pulang dari lokasi pembakaran hutan. “ya iyalah lancar. Orang yang punya rasa patriolisme dan nasionalisme tingginya ikut, bersama sang pujaan hati,”ujar Bastian membalas perkataanku yang ternyata didengarnya.
“cukup untuk kelebayannya Bastian, gak usah sok kamunya sok punya rasa nasionalisme tinggi, preeeetttt,”jelasku penuh rasa kejengkelan terhadapnya. Dia itu lebaynya tingkat akut.
“hahaha gitu yah sekarang nona Musim Kabut!,”godanya. Dan aku hanya bisa diam, daripada dia bawel lagi.
            Senang! Yah kata itu yang terlontar, aku merasa senang. Aku beranggapan Tuhan itu adil. Adil disegalanya, dia menunjukkan aku dengan orang yang pintar, tampan dan yang tak kalah lagi taat ibadah, sedangkan aku, the ugly girl, bad, sometime crazy, and have not smart.
Aku juga melihat keadilan Tuhan lewat diri orang lain. Misalnya, kaya-miskin. Cantik-jelek. Dan masih banyak lagi keadilaan Tuhan. I’m so proud of my God.
Fighting

Senin, 28 September 2015

berawal dari sebuah mimpi



Berawal dari sebuah mimpi.
Mimpi? Kadang seseorang selalu bertanya apa sih arti nyata dari mimpi?
Apa fungsi kita bermimpi? Apa makna dan segala hal yang menguntungkannya?
Sometime, seseorang juga mengatakan,mimpikan buah tidur untuk apa coba selalu berbicara tentang mimpi. Dan ada juga yang mengatakan, untuk apa selalu membicarakannya sampai-sampai ditwitter aku mimpi itu jadi trending topic (emang pernah yah?). Sebelum aku melanjutkan  kata-kata ini seharusnya kalian tahu dulu aku siapa? Aku Elisah seorang gadis yang awalnya juga tak mengetahui kata MIMPI. Kalian tahu aku dulu malas berurusan dengan orang yang setiap saat bicara mimpi. Emang tukang rumus togel apa ?
Aku elisah yang saat ini digelar orang dengan sipemimpi disiang bolong. Aku menganggap omongan mereka hanya sekedar pemotivasi adrenalinku untuk melakukan sesuatu hal yang mampu melangkahkan kakiku menuju MIMPIKU. Kalian pasti berpikir aku adalah manusia aneh. Ia aku aneh, aku lain dari yang lain. Aku pendiam, bukan berarti aku bisu. Aku termenung bukan berarti aku gila. Dan satu lagi aku bermimpi, bukan berarti aku hanya bermimpi tanpa melakukan sesuatu. Aku elisah yang mengetahui segala ucapan ini disaat aku mengerti betul dengan MIMPI.aku anak pertama dari empat bersaudara dan hanya aku putri mama satu-satunya. Aku juga sempat bermimpi punya pacar secute lee min ho, semanis kimboom dan seganteng bang vo, untuk nama yang terakhir pasti kalian tidak kenal, karena dia hanya manusia biasa yang aku tahu aku cinta sama dia, bahkan disetiap aku mau tidur aku selalu berdoa agar dia hadir dalam MIMPIKU . Tapi itu mimpiku yang dulu disaat aku masih ABG labil…..
Setelah aku mengetahui apa arti mimpi, aku mulai menghapus sifat kelabilan itu secara lambat laun. Yah memang secara lambat laun semuanya dapat dikurangi. Sebelum berbicara kemimpiku yang mulai Tuhan tunjukan kenyataannya dalam hidupku, aku ingin bernostalgia.
#flashbackon
“kak, sielisah setelah lulus SMA suruh langsung kerja aja,”kata tanteku keluarga dari ayah
“aku bilangnya seperti itu, aku bilang sama dia kalau kita adalah orang yang tak mampu, tapi dia bersihkeras mau kuliah,”kata mama pada tante itu.
“kok sok kali sih putrimu itu? Emangnya siapa yang bakalan sekolahin dia?, dia tidak lihat orangtuanya seperti apa? Apalagi ayahnya bukannya sehat, putrimu itu sih ngikutin orang sicristin,sinela. Orang itu walaupun ayahnya lari dari tanggung jawab, pamannyakan baik-baik semua punya duit lagi. Apalagi sicristin itu, mau jadi dokter katanya dia, yah bisa-bisa aja orang pamannyakan punya, ladang mereka memberi hasil yang baik. Begitu juga sinela, mau kuliah AKPAR, pastilah semuanyakan tergantung duit yang dipegang,”jelas tanteku pada mama dan mama hanya diam saja.
Dilain tempat, dikebun orang. Ibu-ibu berbicara,”dengar dulu ceritaku ini, katanya sielisah mau kuliah yah?, dia tidak sadaryah, rumahnya digunung-gunung sana yang hanya terbuat dari bambu itu, masih mau minta kuliah sama mamanya,”ujar ibu rini
“jangan gitu ngomongnya kak, rezeki seseorang itu ditangan Tuhan,bukan dilihat dari cover rumah”.kata ibu anita yang sepertinya membelaku.
“ia aku tahu tapi kasihanlah mamanya tuh,ayahnya jugakan gila, kami juga sama-sama berjualannya dipantai sana, masih bersihkeras dia untuk kuliah,bukankah terlalu tinggi MIMPINYA itu?,”ujar ibu rini bersihkeras agar pendapatnya diterima ibu-ibu yang lain.
#flashbackoff
Aku hanya bisa meneteskan airmata disaat mereka mengucapkan hal negative tentang MIMPI yang ingin kutuju. Aku mengetahui itu semua dari mama, mama menceritakan semuanya hingga suatu hari, mama ragu akan keinginanku. “lis, kamu benar mau ikut ujian sbmptn? Bukannya kamu udah nyerah karena SNMPTN tidak lulus,”tanya mama untuk kesekian kalinya. Sebenarnya aku tahu maksud dari pertanyaan mama. Akupun berusaha menjelaskan,”ma kita orang Kristen, hal yang luarbiasa itu adalah iman pengharapan dan kasih. Mama memang mengasihi kami tapi mama tidak punya pengharapan dan mengimaninya. Mama pasti pernah mendengar khotbah pendeta serahkan semua pada Yesus.aku yakin Dia bantu kita.”mama hanya diam saja mendengar penjelasanku.
Suatu hari aku mendapat telepon dari guru SMA kami,”lis kamu datang dulu kesekolah, disini ada undangan BUD IPB,saat itu aku lagi kerja dikebun orang, aku menjelaskan dan siempunya kebun memperbolehkanku apalagi kami masih ada hubungan family. Sesampai disekolah yang telah seminggu aku tinggalkan setelah UN aku diberi penjelasan oleh guruku, “kamu salah satu utusan untuk mengikuti testing BUD IPB”. Aku sangat senang, kalau lulus itu artinya aku kembali kekota kelahiranku. “tapi bu, aku udah ikutin undangan ke PTKI”. “Itu tidak masalah”,ujar ibu itu. Pulangnya aku langsung bercerita pada mama, mama senang sekali, adik-adiku juga.
Disaat aku ujian BUD IPB itu, hasil PTKI keluar, lumayan mengecewakan karena aku tidak lolos. Tapi aku bersyukur untuk segala rencana Tuhan. Harapanku tinggal BUD dan SBMPTN. Saat pengumuman SBMPTN aku dinyatakan lulus dipilihan ke-2 KIMIA UR, aku sangat bersyukur dengan hal itu. Keesokan harinya harapanku dibiayai pemerintahan dari asrama hingga kebutuhan perkuliahan hingga S1 di IPB SIRNA . aku tidak lulus. Tapi kalian tahu, yang anehnya aku masih melontarkan kata syukur. Karena apa?, tanpa kata syukur hidupku hampa. Bukan berarti jika aku gagal BUD IPB, mimpiku terhalangi. Aku bersyukur buat penyertaan Tuhan karena dari ratusan ribu pendaftar SBMPTN aku salah satu dari pemenang, aku bersyukur karena aku hanya numpang belajar dirumah orang yang memiliki listrik (lampu), aku bekerja dikebunnya pagi hari sampai sore dan malamnya aku belajar dirumahnya, karena dirumahku tidak ada lampu listrik. Kalian tahu Tuhan itu punya hadiah bagi orang yang melakukan segala sesuatu berlandaskan doa.aku tidak bimbel, namun sicristin yang SMAnya di SMA terkenal beakreditasi dan dia mengikuti bimbel tetap saja tidak lulus. Bukankah itu suatu anugrah yang Tuhan berikan,yang Tuhan titipkan buat seseorang.Tuhan punya hadiah tersendiri buat kita semua. Jangan pernah mengeluh, dan jangan pernah sekalipun mengatakan Tuhan tidak adil.
Suatu saat mama bertanya lagi,” gimana? Kamu udah masuk , gimana nanti dengan uang kuliahmu. Sehari-hari dan yang lain”.
aku hanya jawab,” ma syukurin dong ma, aku udah masuk. Gimana dengan yang lain yang belum bisa masuk. Mama gak usah khawatir. Kita punya Bapa sorga yang kaya. Dia udah meluluskan aku, Dia juga pasti memberi jalan yang mudah buatku.
Kembali lagi kemimpi. Semua orang mengatakanku sipemimpi disiang bolong. Tidak masalah yang penting mimpiku selalu kulandaskan dengan doa.
BERAWAL DARI SEBUAH MIMPI.
Awalnya sebuah  mimpi  namun saat ini banyak MIMPI yang inginku  raih. Soekarno mengatakan bermimpilah setinggi-tingginya karena disaat anda terjatuh,anda akan terjatuh diantara bintang-bintang. Tuliskanlah setiap MIMPI itu dalam catatan targetmu, kenapa harus dicatat? Karena jika hanya mengucapkan kita akan lupa. MIMPI bagiku adalah suatu target yang harus kita capai dan MIMPI itu adalah hal yang berguna bagi setiap manusia. Dan jangan pernah bersedih mendengar seseorang ragu dengan MIMPI yang kita punya,disaat kita bersedih berarti kita setuju dengan mereka. Fungsi kita bermimpi, kita pasti punya gairah hidup. Karena MIMPI itu  harus  jad i sasaran untuk dijadikan  nyata. Untungnya kita masih memiliki harapan kepada sang pencipta kita, dan akan selalu berdoa serta bersyukur. Disaat  kita bersyukur, Tuhan takkan ragu lagi mencurahkan berkat yang melimpah pada kita. Dan setiap dari MIMPI kita berhasil diraih jangan pernah lupa bersyukur, Karena MIMPI itu dapat kita raih dengan pertolongan Tuhan. Jangan lupa juga Menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, karena disaat kita berbelas kasihan. Tuhan akan membalas perbuatan baik kita itu. Tentang cinta! Aku banyak berharap kepada kaum adam, tetapi semua bertepuk sebelah tangan. Aku hanya bersyukur, lewat hal itu, berarti Tuhan menginginkan aku untuk fokus dulu dalam kuliah sesuai target Tuhan. Semua ciptaanNYA berpasangan, aku percaya itu. Tapi bukan hanya percaya saja, suatu hari jika hari H nya telah tiba, aku juga akan berjuang untuk mendapatkannya dengan bantuan Tuhan,pasti aku mendapat yang lebih baik dari bang Vo,karena Tuhan sangat kasihan melihat likaliku percintaanku yang selalu bertepuk sebelah tangan.Disaat orang lain memiliki i-phone,smartphone, dll. Aku hanya memiliki handphone biasa. Yang penting lewat hp itu aku dapat menyalurkan bantuan terhadap sesama. Hidupku tidak sulit, karena aku tidak pernah membedakan yang namanya SARA.
SEBAGIAN dari seratus MIMPI yang telah aku tulis adalah,AKU INGIN MENJADI PELAYAN TUHAN, AKU INGIN MEMBAWA ORANGTUA  dan ADIK-ADIKU MENGUNJUNGI BENUA AMERIKA dan EROPA TERUTAMA YERUSALEM, AKU INGIN MENJADI YOUTH GENERATION YANG MENYEBARKAN RASA NASIONALIS DALAM PEMBANGUNAN KEHIDUPAN INDONESIA. DAN MENUNJUKAN PADA DUNIA, INDONESIA ADALAH NEGARA KAYA AKAN CINTA DAN MAJU DALAM SEGALAHAL YANG BERLANDASKAN KEPADA TUHAN YME dan AKU INGIN MELANJUTKAN S2 di HARVAD. Kamu ? ayo bermimpi setinggitingginya karena saat jatuh kita akan jatuh diantara bintang. Semua indah pada waktunya, dan akan berjalan dengan kehendakNYA.
“youth generation, youth generation,youth generation for our God!!!
Sekian dan Terimakasih. GBU J
#SES