HIIII aku bawaiiinn cerpen, inilah kejenuhan saat tak kuliah. karena asap diriau...
#PERASAANADAYANGBACABLOGGERLOE
HAHAHA biarinnn
daripada banyak bacot. niehh aye posting
chek this out
Cinta
Musim Kabut
How
great its our God,,,,,,,,,,,
Itulah
bunyi dari alarm yang kusetting.
“heiii
adik-adikku cepat bangun ini waktunya untuk bangun, bukan untuk tidur
lagi,”ujar kakak seniorku dari depan pintu kamar kami.
“ini
hari minggu lho kak, kami juga capai banget,masih ngantuk lho kak,”ucapku dari
dalam kamar belum beranjak dari springbedku yang ukuran mini.
“kalian
gak gereja ceritanya nih, disini itu kegereja susah, ada bus itu kalau pergi
pagi pukul 07.30,” kakak senior itu memberi penjelasan ,masih tetap ditempat
yang sama.
Awalnya
aku malas tapi akhirnya aku membangunkan
temanku, dan memberi penjelasan yang sama,kamipu buru-buru karena waktu yang
tersisahpun sedikit lagi.
“apalah
kakak nih maskaranya belepotan ,” ujarku pada kak anita, kakak yang selalu
super duper jika sedang memakai make up.
“hah,OMG
mascara apa ini, kok bisa seperti ini. Ahhhhh gimana ini, padahal waktu udah
mepet lagi,” kakak itu berteriak menuju toilet kamarnya.
Semua
selesai dan beres, kamipun beranjak keluar berjalan dimana tempat bus untuk
kegereja.
Semua
tertawa saat sang pendeta berkhotbah bahwa manusia dipekanbaru ini tidak ada
bedanya lagi dengan ikan selai, semuanya diasapin. Ia memang, aku juga merasa
asap dipekanbaru terlalu memperhatinkan. Kalian tahu kenapa? Karena aku baru
pertama kalinya melihat kabut separah ini. Perkenalkan namaku Elisa chen, aku
bukan asli penduduk pekanbaru, tapi aku asli Medan , aku dipekanbaru karena aku
masuk di UR.
Seumurumur
aku baru kali Ini menghirup udara yang dikeluti kabut,parah? Ia memang parah.
“setiap
tahun kok dik, ini belum seberapa dengan tahun lalu.
Tahun lalu itu asapnya sampai menggeluti
atmosphere sehingga atmospir disini itu
kuning, dan jarak pandang sangat kecil,”jelas kak Ida menjawab pertanyaanku.
Aku hanya termangumangu. Akupun pusing kalau asap terus, kampus libur! Dan aku
nih pasti gak bisa pulang kampung. Tahun baruan dengan mama papa tahun ini
pasti tidak bisa, karena akan mengejar sks yang tertinggal. Hahhh asap ini
sungguh keterlaluan. Aku malas, aku mau pulang maeee. Aku terus beradu
ngotakatik otakku dan bicara sendiri dalam hatiku. Hingga akhirnya aku lelah
berpikir, aku beranggapan biarlah Tuhan yang mengatur semuanya.
Malam ini kami mendapat asumsi
martabak, dari orang yang mengenal temanku, aku tidak tahu mereka pacaran atau enggak yang penting makan. Tapi aku berpikir sejenak, aku
gak kalah cantik kok dari dia, tapi dia laku aku enggak! Ada apa ini, bukannya
aku pemilih, tapi mungkin Tuhan dengar doaku yang dimana aku berjanji ingin
menjomblo sampai umur 21 tahun. Itu gila bukan,,,? Mungkin orang lain
beranggapan seperti itu, tapi aku beranggapan inilah duniaku, tak ada yang
dapat mengubahnya. Aku berjanji karena apa? Karena orang yang aku suka selalu
saja bertepuk sebelah tangan, sakitkan? Kalian gakkan tahu perasaanku tapi
kalau kalian alami kemungkinan besar kita berprinsip sama.
Hari
ini kami mengadakan PENGENALAN TERHADAP KAMPUS, kalian tahu kami yang tidak
pakai hijab disuruh dandan rambut kepang dua.PARAH!.
Aku
berjalan menuju auditorium , aku melihat senior, dia itu wow my tipical boy. Lagi
dan lagi aku malas berpacu dengan pikiranku yang berkaitan dengan cinta, aku
selalu kesambet cinta dipandangan pertama dan selalu berakhir tragis,aku trauma
dengan seniorku sewaktu SMA ,aku 3 tahun
menunggu dia. Sampai-sampai orang seperti aku yang tidak pernah mau memberitahu
siapa saja yang aku sukai kepada mama, untuk orang ini berbeda. Aku beranggapan
dia orang yang wajib diperjuangkan dan ditunggu. Hingga suatu hari aku menonton
tayangan yang dimana sedang trend yaitu GOLDEN WAYS, aku mendengar paparan dari
pak Teguh, dia mengatakan bahwa jika kita mencintai seseorang segera ungkapkan
walaupun kamu wanita, daripada terlambat. Dan akhirnya aku ngeinbox abang kelas
itu, lagi dan lagi aku kecewa. Tapi aku udah merasa lega, karena isi hati yang
terpendam telah tertuang,. Abang itu mengatakan aku pasti dapat yang terbaik
dari dia. Setelah itulah aku janji akan pacaran diumur 21tahun, kalau ada yang
mau.
“hai, kamu maba?,”ujar sesorang
lelaki padaku
“ia,
ada apa yah?,”tanyaku penuh rasa kepo.
“enggak,
aku cuman nyuruh kamu tolong antar ini sama dia.”
Aku
heran dengan sikap pria aneh ini, baru ketemu udah
langsung nyuruh. “siapa lo sampai gue
harus nurutin maunya loe?, enak aja asal nyuruh orang,” paparku dengan perasaan
kesal,perasaan kesalku tertutupi saat dia menunjukan kartu tanda bahwa dia
panitia ospek. Yang artinya dia SENIOR!
“wow,
junior kerenyah, berani nih ceritanya sama senior, mau aku aduin kedekan, biar
maba seperti dirimu diberi pelajaran attitude,” ujar dia sambil tepuk tangan
dan menepuk pundakku. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku. “mampus aku ma,
diapainlah aku nih,”cicitku dalam hati. Tapi aku tidak menunjukkan didepannya bahwa aku takut.
“wahh,
kakak nih. Kakak belagu banget sih! Kakak mikir dong, itukan refleks seseorang,
baru kenal udah main nyuruh aja. Keenakan loe jadi senior,”kataku menutupi rasa
takutku. Diapun langsung pergi ninggalin aku, aku bersyukur senior itu langsung
pergi.
Ternyata
tidak sampai disitu saja, senior belagu itu bilang sama teman-temannya kalau
aku junior yang kurang sopan santun. Dan ini sungguh memalukan dia memanggilku
kedepan dan semua mata melihatku dengan tatapan
nanonano. “OMG, apaan ini. Baru disini udah dapat perlakuan mengesalkan
,”celotehku dalam hati tak henti-hentinya rasa takutku menggelegutiku.
“WHAT
ARE YOU THINK THIS IS YOUR UNIVERSITY?,” bentak seseorang padaku,aku hanya bisa
tunduk dan diam saja.
“heh
junior tengil, jawab dong! Tadi berani ngejek ,sekarang,”celoteh senior yang
suaranya sangat kuingat, dia senior yang seenak jidatnya nyuruh aku. Akupun
berusaha mengangkat daguku dan berkata,”maaf
para senior, sebelumnya saya mau nanyak. Kenapa saya dipanggil disini?
Saya salah apa?!.”
“what?
Masih berani nih anak nanyak salahnya . kamu tuh punya kesalahan yang
besar,”jelas senior yang tadi berargument denganku.
“dimana
dan mana buktinya?,”tanyaku tak mau kalah
“wah
nih bocah masih mau nanyak apa salahnya dan bukti. Ini buktinya, kamu anak baru
udah kurang sopan,”dia balik nyolot.
“udah
akh bosan berargument sama kakak senior yang ngomongnya kayak
perempuan,bye,”jelasku pada mereka dan pergi meninggalkan mereka.
Kadang
janji akan terlupakan disaat dua bulatan hitam ini melihat semua gerakan yang
menimbulkan kebaikan dan perubahan yang dilakukan sesorang, saat semuanya ingin
dilakukan dan diingkari, namun yang didapati lagi ,dan lagi kekecewaan yang
teramat dalam. Dia yang beberapa minggu ini mengisi relung hatiku, ternyata
memberi kenyataan palsu buat diriku. Dia berubah karena orang yang dia cinta,
bukan semata karena memang dia member perhatian lebih padaku. Saat ini hatiku
terpapar nyata seperti kabut asap yang menyelimuti pekanbaru. Kampus ini sangat
membuatku sesak, sesak napas dan sesak hati… melihat senior yang dua minggu yang lalu beradu argument denganku
dan yang hasilnya kami baikan dengan alasan yang tak logis, dia mengatakan suka
padaku pada pandangan pertama. Aku take care dengan ucapannya, dia berubah
dengan segala keburukan yang diperlakukan padaku, ternyata itu semua hanya
muslihat agar dia menang taruhan bila bisa mempermainkanku. Dan taruhannya
ternyata mantan jonathan yang direbut temannya itu.
#flashback
on
“jo
loe kan udah luluhlantakkan hati siElia, gue akuin lho hebat, sekarang ini
taruhan gua,”ujar Fery sambil memberikan tangan cindy agar digandeng jonathan.
Yah Jonathan wijaya, itulah nama senior belagu yang ngaku suka sama aku pada
pandangan pertama.
“oke
brow, sekarang cindy milik gue khan?,”ujar sitengil jonathan pada Fery . saat
itu akupun langsung berlari meninggalkan kantin, aku tidak merasa
memprihatinkan. Tapi orang yang melihat diriku merasa prihatin salah satunya
temanku yang jelasnya tahu seluk beluk yang membuatku seperti ini.
#flashbackoff
“apakah
aku separah ini, apakah aku serapuh ini? Apakah hatiku sehancur kertas yang aku
sobek-sobek ini?, I think,,,, all about my love has the true,”rengekku dalam
hatiku dan aku selalu berusaha tegar.
Apakah
ada untukku cinta yang sejati? Apakah akan ada orang yang benar-benar
memikirkanku? Apakah harus terus begini? Sampai kapankah aku seperti ini?
Seandainya , seandainya dan
seandainya kabut ini tahu keluhanku, dan tahu deritaku, dia tak akan lagi
datang kealam hidupku. Bukan hanya kondisinya yang memboringkan manusianya juga
memboringkan. I just want to make a change of my life.. semuanya penuh kabut
asap,kabut dan kabut. Walaupun kabut! Hatiku masih lebih kabut,udahlah hatiku
kabut palingan hanya sebentar. Palingan 3 tahun sampai janjiku terlunasi.
Pagi hari minggu ini ,sangatlah
kabut, padahal hari ini waktunya olimpiade, aku bertemu dengan seorang anak
fisika, dia laki-laki yang aneh, tapi tunggu sebelumnya lakilaki ini sepertinya
sering aku lihat. Tapi , dimana??? Oh yah dia anak fisika yang ngiringin gitar
waktu kami ibadah, yah.yah aku ingat itu,tapi membosankan dia sok sekali masker
penutup hidungnya selalu saja menutupi wajahnya. Akhh tapi peduli amat sama dia,
toh bukan siapa-siapaku. Aku beranjak dari lantai tiga auditorium setelah ujian
kami lalui menuju lantai awal. Soalnya itu lho… katanya mirip UN tapi…. Akh
udahlah,aku berharap penuh saja sama Tuhan. Aku sangat sangat berharap dihari
minggu ini ada yang temenin aku untuk kegereja setelah olimpiade ini selesai,
aku juga sangat berharap agar olimpiade dapat ini dapat 10 besar.
Setelah
hasilnya keluar, semuanya sama. Sama-sama mengecewakan, sama seperti kabut asap
yang selalu mendatangkan penyakit, sama-sama menjijikan. Aku tak dapat 10
besar, tapi aku bersyukur kok itu semua pemberian Tuhan jadi harus disyukurin.
Akhirnya akupun tahu nama pria itu, namanya SEBASTIAN dia tuh cowok cool pintar
lagi, kalian tahu dia dapat ranking 9, aku kok jadi aneh gini yah. Padahal
awalnya pengen minta tolong ama dia, biar dia sama aku sama-sama kegereja sore,
setelah tahu dia pintar. Akunya minder L , gimana gak
minder, dia udah pintar, cool. Mana maulah anterin aku kegereja. Setelah pulang
dari kampus, aku sempat berdoa kalau ada kakak senior yang mau kegereja sore
ini, semoga digereja aku lihat Sebastian. Ternyata doaku dikabulin Tuhan, ada
kakak senior yang kosong boncengan, jadi aku ikut dia. Disaat sebelum masuk ,
atau lonceng gereja bordering, aku sempat melihat keluar, ternyata sicowok
pemakai masker anti kabut itu lewat dari samping aku. Aku berpikir ,apakah
Tuhan mendengar doaku untuk yang ini juga.? Kalau iya! Berarti Tuhan beri lampu
hijau padaku untuk bisa dekat dengan Sebastian , hooophh tapi hatiku tersayat
lagi, setelah mengingat dia cowok
dimusim kabut asap yang semuanya sama egoisnya seperti jonathan juga… aku kenal
dia sebelum ini juga, aku baru ingat juga, ternyata Sebastian itu temannya
Irvan teman sekelas agamaku. Iaaahh aku ingat, setelah itu aku langsung cari
Irvan, yang ternyata sedang bicara dengan Sebastian , ini kesempatan emas
pikirku. “hei irvan, nanti kita masuk agama yah,”ujarku basa-basi.
“eh
elia, ia elia nanti masuk,”jawab irvan padaku.
“yaudah,
oyah kamu kemarinkan yang ranking 9 Olimpiade itu. Congrats !,”ujarku pada
Sebastian yang ternyata dia membuka masker kabutnya. Dan tersenyum sambil
berkata,” iaah, makasih. Kamu walau aku makai masker masih tetap kenal yah.”
Aku
menjawab hanya dengan senyuman, “oyah kenalin aku elia chen, kamu?, maaf aku
lupa namanya!,”ujarku sambil berbasabasi. Tapi walau berbasabasi seperti
kebanyakan cewek lain aku itu nuci tangan aku yang udah salaman sama dia kok,
aku gak nyimpan, yaelah gayanya.!
Saat ini kabut selalu saja menjadi
teman dekat kami, walaupun kami menghindari simusim kabut selalu datang. Aku
tidak tahu kapan ceritanya pemerintah turun tangan untuk melihat kondisi yang
sangat memprihatinkan ini, mungkin musim kabut di pekanbaru ini, atau yang
jelasnya kabut yang menyelimuti universitas Riau ini awal dari pertanda bahwa
aku selalu sengsara dan selalu mendapat pengkabutan dimata tubuh dan dimata
hati, kenapa dengan mata hati, karena aku masih kesal dengan sikap sijonathan
yang membuat suasana semakin kabut, walau saat ini aku dekat dengan Sebastian
sipria masker, tapi aku tetap acuh tak acuh menghadapinya. Bukan berarti karena
dia tak baik tapi karena aku memang sedang mengalami kabutnya hati dan
kehancuran perasaan untuk kesekiankalinya. Enough for me, I wont make my heart
be full hurt, aku cukup merasa kekabutan. Dan aku akan menunggu orang yang
pantas untuk ditunggu, bukan mereka yang berasal dari alam yang sama yaitu alam
yang penuh kabut. Tapi semakin aku menjauhi Sebastian aku semakin merasa sangat
bersalah, dia sangat baik. Tapi itu, aku tak mau dimusim kabut ini untuk
kesekiankalinya aku mengalami kehancuran. Aku takut bastian hanya mempermainkan
aku wanita bodoh ini. Tapi ! akh sudahlah,”mengapa waktu tak pernah berpihak
padaku, mungkin kau bukanlah jodohku, bukan takdirku. Aku merindukanmu,
setengah mati merindu, tiada henti merindukanmu…,”laguku terhenti saat Irvan
menegorku dan berkata,”cieee yang lagunya buat Bastian critanya.”
“apaan
sih, bukanlah, just for sing a song by Judika, why?,”aku berusaha menutupi
segala kalang kabutku. Ia memang lagu itu untuk bastian, tapi aku tak mampu
mengajak dia untuk lebih dalam mengenal isi hatiku. Aku hanya tetap menunggu, dan
akhirnya aku juga memutuskan untuk menunggu lagi. Tapi untuk yang ini berbeda
aku curhat hanya pada my diary, not someone.
Sesabar apapun seseorang, pasti dia
pernah mengalami kejenuhan untuk menunggu, kalian tahu, aku juga tidak tahu.
Ternyata bastian menyukai seseorang, seseorang yang kata dia kepribadiannya
seperti es yang takkan mencair karena keadaan dimana dia dalam kulkas.
“cie
bahasanya bas, puitis bangat,masih bisa ternyata dikabut ini bicara puitis.!
Siapa sih tuh cewek. Sayang bangetyah kamunya sama dia?,”ujarku yang
mengucapkan itupun dengan hati yang sangat terpaksa dan itu juga awal kami
bertemu dibulan ini. Semua keterbatasan bertemu, karena jurusan kami berbeda,
so pasti waktu ngampus juga beda.
“kamu,”jawab
dia kepadaku. Akupun sangat heran, maksudnya apa. “maksud kamu apa bas,?,”tanyaku
dengan penuh rasa ingin tahu.
“maksud
aku yah KAMU!, kamu bodoh atau gak peka sih elia, kamu itu seperti ES yang
susah dicairkan karena kamu selalu dalam kulkas,”tutur bastian yang membuat aku
semakin tak mengerti.
“ngomongnya
jangan berbelit dong bas, aku nih gak tahu lho, kenapa aku seperti es
jelas-jelas aku seperi kabut asap karena kondisi ini. Dan maksudnya peka
apaan?,”tanyaku sambil bercanda namun aku semakin penasaran.
Dia
hanya menghela nafas beratnya dan bicara,”huffft, kamu itu udah diberi kode
gini gak tahu juga, kamu gak peka elia. Kamu gak peka perasaan aku. Kamu malah
menjadi bodoh dan menganggap semua pria sama . sama-sama menyakitimu, tapi itu
gak berlaku untuk aku. Dan satu lagi kamu menganggap musim kabut ini selalu
menyialkan seperti saat sijonathan wijaya itu hanya mempermainkanmu, tapi tidak
buat aku. MUSIM KABUT ini membuat aku merasa kamu gadis yang pantas aku
CINTAI,aku tunggu, aku kenalkan pada dunia,tetaplah menjadi bintang dihatiku,”ucap
bastian yang membuatku speechless, aku gak bisa berkata apa-apa. Aku merasa
darahku dipompa jantung beribu kali lebih cepat dari sebelumnya dan oksigen
yang disekelilingku habis sekejap, aku hanya diam membisu. Dan akhirnya dia
membuka pembicaraan lagi,”kamu tahu gak elia, aku orang yang sangat bodoh yang
menganggap Musim kabut nih, adalah musim yang indah. Karena apa? Karena semua
tahu. Kabut membuat banyak penyakit. Tapi yang aku tahu, dan aku yakin bisa
membuat kabut itu indah adalah disaat kamu harus mendepankan hatimu yang merasa
nyaman saat ini untuk orang yang kamu sayang. Dan lupakan janji itu.”
“hah
bastian maksud kamu apa,?,”tanyaku yang semakin membuat adrenalinku bersemangat
untuk mengetahui.
“yah
maksud aku itu, janji kamu sama Tuhan itu, tapi gak bisa dibilang janji, orang
Tuhan yang udah nunjukin aku kekamu, dan kamu ke aku. Kamu, aku ada dalam musim
yang sama, dan jangan membuat musim ini menjadi musim yang berkabut selalu,
tapi disaat kabut itu hadir. Kita pasti bisa mengalahkan, kamu setuju dengan
KITA satu?,”ujar bastian yang semakin membuat aku sesak. Bukan hanya karena
asap kabut, tapi karena jantungku yang selalu memompa dengan cepat setelah
mendengar ucapan bastian..
“maksudnya
apa sih?,”
“stop
ask me about the meaning, and the meaning and the meaning. I cant hear. I think
you know , what am I want to you,” ucap dia padaku sambil memperjelas segala
maksudnya.
“OK
. I know, tapi aku rasa untuk fall in love dalam musim kabut ini di close dulu.
Aku mau bantu pengurangan kabut diriau bersama tim dari kampus, begitu juga
dengan pengurangan kabut dihatiku,”paparku dengan jelas dan mungkin dia tak
berceloteh lagi. Tapi pemikiranku salah, malah dia memanggil irvan yang
kebetulan ada disitu dan disaat itu juga bastian berbicara dengan suara tegas.
“yaudah Elia Chen, kan mudah lupakan semua kekabutan ini dan mulai denganku
membasmi kekabutan diriau bersama tim kampus, karena aku juga ikut. Akukan peduli
, dan nasionalismekupunkan tinggi. Dan tentang kekabutan dihati kamu. Walau
kabut asap diRIAU ini udah habis tapi kamu gak nerima cintaku, aku berani
taruhan kamu tetap memiliki hati kabut,”papar bastian panjang lebar dan
akhirnya menarik perhatian Irvan untuk bicara,”hah babas, ceritanya kamu nembak
teman aku nih.”
“yoii
bro, tapi dia susah banget nerima.”
“kalau
dirimu kemarin cerita yang kamu sukai itu Elia aku pasti bakal bantu man, ini
kemarin malah make inisial lagi manalah pikiranku nih sampai ke EC yang kamu
maksud Elia Chen. Udah gak usah khawatir, elia juga suka sama kamu kok. Kemarin
juga dia nyanyi penuh penghayatan buat kamu lho bas,”celoteh irvan panjang
lebar dan sambil memainkan alisnya kepadaku.” Maaf bas, irvan nih mah bohong,
buktinya mana van?,”ujarku sambil menutupi rasa degdeganku.
“semuanya
ada disini,”itulah nyanyian irvan dan sambil menunjukan buku diaryku.
“cepat
ngaku, setelah itu aku pulangin diary ini,”ancam irvan
Aku
masih tetap diam, dan pada akhirnya irvan membaca diaryku yang berisi,”sejak
saat pertama jantung berdebardebar melihat senyumannya, inikah pertanda? Namun
ternyata salah harapankupun sirna mengingat asap kabut yang menyesakkan hati
dan dadaku (SEBASTIAN).” AKU seperti pernah menulis katakata itu, dan aku
tersadar dan menyuruh Irvan berhenti membaca namun bacaanya telah sampai dan
telah tertuju pada orangnya. Wajahkupun memanas, Bastian hanya tersenyum saja
melihat tingkahku,. “Elia chen would you be my girl?,”tutur bastian dengan
penuh harap kepadaku.
Aku
berpikir semua yang diucapkan dia, iah juga kabut Riau akan hilang melalui bantuan
tim kami walau sedikit. Tapi kalau hatiku pasti tetap kabut jika bukan aku yang
menyirami kabut itu dengan sesuatu yang mematikan api hatiku, kabut hatiku akan
tetap saja didasari rasa trauma. “udah trima aja, atau nanti semua isi diary
ini aku paparin pakai toa dimasjid sono,”ucap irvan dan lagi dengan nada
ancaman.
“give
me a time. Please wait me,”jelasku dengan mantap. Diapun menunggu jawabanku,
akupun merasa kasian melihat dia , aku seperti orang jahat yang menggantungkan
dia.
“aku
sayang kamu kok bastian,”ucapku ditelinga bastian sambil berjinjit menyamai
tinggi kami. AKHIRNYA ucapan itu terlontar dengan mulusnya dari bibirku setelah
aku mempertimbangkan semuanya.
“apa
, aku gak dengar,”canda bastian padaku yang sebenarnya dia mendengar ucapanku,
tapi dia ingin aku memperkuat.
“aku
marah nih, perlu aku pakai toa masjid bas. Cinta itu gak perlu dipublikin kok …..sayang,”ucapku
pas didepan bastian,tapi aku nunduk mengucapkannya.
“hmmm,
ia-ia, tapi ngomongnya jangan liat kebawah dong elia, akukan didepan kamu
sayang,”ucapnya yang mampu membuat darahkuberdesir lebih cepat. “etcieeehh aku
dapat rekaman drama cinta oiii,”teriak irvan yang ternyata merekam kami.
“ia
ia gak usah segitunya, traktirannya nanti jalan kok,” ujar my star Bastian yang
jelas menjadi kekasihku saat ini pada siIrvan.
“sebelum
aku madamin api bersama sang pujaan hati aku, sebelum aku mengkobarkan rasa
nasionalismeku , aku lebih baik madamin api hatinya dulu biar gak kabut mulu
dan beranggapan kalau dirinya gak special dimusim kabut ini,”jelas Sebastian
dan yang ternyata langsung…. Upssssss.
“BASTIIIIIIAAAAANNNNN,THIS
IS MY FIRST K…..”
Pipiku
direnggut dia, ini sungguh memprihatinkan!!!
AKHIRNYA …. Aku menemukan the true
love, janjiku ternyata kuingkari, tapi aku yakin musim kabut tak semuanya perlu
jadi pengkabutan, dan aku yakin SEBASTIAN pemberian Tuhan. Aku juga berharap
semoga rasa nasionalisme setiap individu semakin tinggi. Supaya kabut asap tak
lagi menyamakan manusia dengan ikan selai. Dan aku berharap hubungan ini
menjadi hubungan yang menyandang true love. Saat ini kami telah selesai
membantu pemadaman api dengan pemerintah agar MUSIM kabut segera selesai.
“Semuanya berjalan lancar”,teriakku diboncengan motor Bastian setelah pulang
dari lokasi pembakaran hutan. “ya iyalah lancar. Orang yang punya rasa
patriolisme dan nasionalisme tingginya ikut, bersama sang pujaan hati,”ujar
Bastian membalas perkataanku yang ternyata didengarnya.
“cukup
untuk kelebayannya Bastian, gak usah sok kamunya sok punya rasa nasionalisme
tinggi, preeeetttt,”jelasku penuh rasa kejengkelan terhadapnya. Dia itu
lebaynya tingkat akut.
“hahaha
gitu yah sekarang nona Musim Kabut!,”godanya. Dan aku hanya bisa diam, daripada
dia bawel lagi.
Senang! Yah kata itu yang terlontar,
aku merasa senang. Aku beranggapan Tuhan itu adil. Adil disegalanya, dia
menunjukkan aku dengan orang yang pintar, tampan dan yang tak kalah lagi taat
ibadah, sedangkan aku, the ugly girl, bad, sometime crazy, and have not smart.
Aku
juga melihat keadilan Tuhan lewat diri orang lain. Misalnya, kaya-miskin.
Cantik-jelek. Dan masih banyak lagi keadilaan Tuhan. I’m so proud of my God.
Fighting